"Kalau JK bisa ini dan itu. Nah, kalau Boediono ini apa? Embel-embel,"
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei
Lingkaran Survey Indonesia (LSI) perihal ketidakpuasan masyarakat atas
kinerja Wakil Presiden Boediono tak terbantahkan.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah pun seirama dengan hasil LSI. Fahri menyebut, Boediono sekedar penghias Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di pemerintahan.
"Kalau JK bisa ini dan itu. Nah, kalau Boediono ini apa? Embel-embel," kata Fahri Hamzah sekaligus Wakil Ketua Komisi Hukum DPR RI di gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/10/2010).
Fahri mengemukakan, sepatutnya Boediono mendedikasikan diri untuk menjaga stabilitas ekonomi makro, dan bukan justru menjadi politisi di Senayan. Alasannya, politisi harus mempunyai keberanian di publik.
"Ini jelas dong, apa gunanya mendukung dia," ungkapnya.
Untuk diketahui, tingkat kepuasan atas Wapres Boediono baik di desa ataupun kota di bawah 50 persen. Hal ini terungkap dari survei lingkaran survei Indonesia (LSI). Survey dilakukan pada akhir September hingga awal Oktober 2010, tingkat kepuasan warga di pedesaan terhadap Wapres Boediono sebanyak 49,9 persen, dan 40,7 persen responden menyatakan tidak puas.
Sementara responden yang mewakili kalangan perkotaan, sebanyak 57,7 persen menyatakan tak puas kinerja Boediono. Hanya 32,9 persen yang menyatakan puas atas kinerja orang nomor dua di negeri ini.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah pun seirama dengan hasil LSI. Fahri menyebut, Boediono sekedar penghias Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di pemerintahan.
"Kalau JK bisa ini dan itu. Nah, kalau Boediono ini apa? Embel-embel," kata Fahri Hamzah sekaligus Wakil Ketua Komisi Hukum DPR RI di gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/10/2010).
Fahri mengemukakan, sepatutnya Boediono mendedikasikan diri untuk menjaga stabilitas ekonomi makro, dan bukan justru menjadi politisi di Senayan. Alasannya, politisi harus mempunyai keberanian di publik.
"Ini jelas dong, apa gunanya mendukung dia," ungkapnya.
Untuk diketahui, tingkat kepuasan atas Wapres Boediono baik di desa ataupun kota di bawah 50 persen. Hal ini terungkap dari survei lingkaran survei Indonesia (LSI). Survey dilakukan pada akhir September hingga awal Oktober 2010, tingkat kepuasan warga di pedesaan terhadap Wapres Boediono sebanyak 49,9 persen, dan 40,7 persen responden menyatakan tidak puas.
Sementara responden yang mewakili kalangan perkotaan, sebanyak 57,7 persen menyatakan tak puas kinerja Boediono. Hanya 32,9 persen yang menyatakan puas atas kinerja orang nomor dua di negeri ini.
Sumber: http://www.tribunnews.com/2010/10/21/boediono-sekedar-penghias-sby
