Senin, 18 Oktober 2010

Istana Sindir Demo 20 Oktober Lewat Kartun



Jakarta - Dua hari lagi setahun sudah pemerintahan SBY-Boediono. Konon, akan ada demo besar-besaran yang mengusung tema tidak main-main: menggulingkan Presiden SBY. Bagaimana reaksi Istana?

Sejauh ini, reaksi Istana datar-datar saja. Namun, setidaknya, obrolan tokoh kartun yang dimuat tabloid 9949 yang diterbitkan Istana Kepresidenan menjawab maraknya isu penggulingan Presiden.

Dalam tabloid 9949 edisi 111 (18-24 Oktober 2010), di rubrik Obrolan Warung Kopi, terdapat percakapan para tokoh kartun yang menyentil para demonstran berjudul 'Hindari Aksi Demo yang Tidak Beralasan'.

"Ojo dipikirim. Nanti saja perhatikan, pelaku demo akan sepi dan capek sendiri. Yang demo akan asyik lihat jam sambil jalan, dalam arti berapa lama lagi kontrak demo, karena mau pulang," demikian kata Palan, menanggapi keresahan si Markus yang menyindir para demonstran pada 20 Oktober nanti.

Markus sebelumnya mengatakan, demo selama ini dimanfaatkan untuk sebagai lahan pekerjaan, dan permasalahan yang dibawa pun tidak menyangkut kepentingan negara.

"Tapi cenderung urusan pribadi bahkan karena kecewa tidak dibawa dalam gerbong pejabat," sindir tokoh kartun bernama Markus.

Tokoh lain, si Leman, dalam obrolan di warung kopi tersebut mengaku heran. Dia tak habis pikir apa sebenarnya kemauan para aktor di balik aksi demo.

"Jangan sedikit-sedikit mengatasnamakan rakyat, dengan berbagai alasan yang dibuat-buat atau dicari-cari sebagai bahan propaganda," kata si Leman sambil menempelkan tangan di dahi pertanda lagi pusing.

Tokoh lain, si Ihin, pun nyelonong dalam obrolan di warung kopi tersebut.

"Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu, begitu aja. Bila udah tau bahwa pelaku-pelaku demo itu-itu saja, dan faktanya karena kecewa tidak jadi pejabat, ya enggak usah dipikirin," sindir Ihin sambil menyeruput kopi panas.

Sementara sikap bijak diperankan oleh Kusno. Pria yang dalam kartun digambarkan pakai surjan plus blangkon itu mengatakan, tidak ada manusia yang sempurna. Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan.

"Kesempurnaan adalah milik Tuhan, tetapi berbagai kemajuan secara jujur harus diakui, janganlah ada dusta di antara kita," kata si Kusno yang dalam obrolan tersebut juga menjelaskan berbagai kemajuan yang dicapai pemerintah dalam mengatasi kemiskinan. Seperti program PNPM Mandiri dan KUR, serta pelayanan kesehatan gratis terutama bagi masyarakat miskin.

Dialog dalam obrolan warung kopi ini ditulis oleh Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Sosial Sardan Marbun, dengan ilustrasi dibuat oleh Muid M. (anw/ken)
 
Sumber: http://www.detiknews.com/read/2010/10/18/174909/1468147/10/istana-sindir-demo-20-oktober-lewat-kartun?nd991103605

Photobucket
Free Counter
Photobucket