VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sore ini melakukan inspeksi
mendadak untuk melihat aktivitas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakara
Utara. Inspeksi ini dilakukan SBY untuk melihat kesiapan Tanjung Priok
dalam memberikan pelayanan menyambut Hari Raya Idul Fitri, termasuk
menghadapi mudik.
SBY tiba di pelabuhan Tanjung Priok sekitar pukul 16.20 WIB. Presiden SBY langsung meninjau aktivitas angkutan barang dan peti kemas di dermaga Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang dikelola PT Pelindo.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan SBY untuk berbincang dengan sejumlah pekerja. Kepala TKBM Yono Sukardi kemudian mengeluhkan sistem kerja buruh pelabuhan yang hanya dibayar Rp73 ribu per shift.
Adapun satu shift itu berdurasi 8 jam kerja. Jumlah itu termasuk transportasi dan konsumsi buruh tiap hari. "Per bulan (penghasilan buruh) sekitar Rp1,1 juta," kata Sukardi, saat ditanya SBY mengenai penghasilannya dalam sebulan.
Seakan kaget dengan kecilnya penghasilan buruh pelabuhan, SBY lalu bertanya kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengenai jumlah Upah Minimum Regional. Ternyata UMR di Jakarta sebesar Rp 1,2 juta per bulan. "Kenapa jumlahnya di bawah UMR?" tanya SBY.
Sebelum Fauzi Bowo menjawab, Sukardi kemudian menjelaskan, bahwa penghasilan itu atas kesepakatan buruh dengan pengusaha. "Ini sesuai dengan kesepakatan buruh dengan pengusaha. Buruh diwakili 75 kepala regu yang ada," jelas Sukardi.
Para buruh kemudian berharap Presiden lebih memerhatikan kesejahteraan buruh. "Kami buruh selalu melihat dan mendengar Presiden dan Menteri selalu mengatakan ingin mengangkat rakyat kecil," keluh Sukardi.
Menanggapi ini, SBY pun berharap buruh terus bekerja agar ikut menjaga kestabilan perekonomian. "Kita semua mengharapkan ekonomi tumbuh, negara aman. Sehingga banyak yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan," ujar SBY.
Dalam inspeksi ini, SBY juga didampingi sejumlah menteri. Antara lain, Menko Perekomian Hatta Radjasa, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Perhubungan Freddy Numberi, dan Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar. (Vivanews)
SBY tiba di pelabuhan Tanjung Priok sekitar pukul 16.20 WIB. Presiden SBY langsung meninjau aktivitas angkutan barang dan peti kemas di dermaga Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang dikelola PT Pelindo.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan SBY untuk berbincang dengan sejumlah pekerja. Kepala TKBM Yono Sukardi kemudian mengeluhkan sistem kerja buruh pelabuhan yang hanya dibayar Rp73 ribu per shift.
Adapun satu shift itu berdurasi 8 jam kerja. Jumlah itu termasuk transportasi dan konsumsi buruh tiap hari. "Per bulan (penghasilan buruh) sekitar Rp1,1 juta," kata Sukardi, saat ditanya SBY mengenai penghasilannya dalam sebulan.
Seakan kaget dengan kecilnya penghasilan buruh pelabuhan, SBY lalu bertanya kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengenai jumlah Upah Minimum Regional. Ternyata UMR di Jakarta sebesar Rp 1,2 juta per bulan. "Kenapa jumlahnya di bawah UMR?" tanya SBY.
Sebelum Fauzi Bowo menjawab, Sukardi kemudian menjelaskan, bahwa penghasilan itu atas kesepakatan buruh dengan pengusaha. "Ini sesuai dengan kesepakatan buruh dengan pengusaha. Buruh diwakili 75 kepala regu yang ada," jelas Sukardi.
Para buruh kemudian berharap Presiden lebih memerhatikan kesejahteraan buruh. "Kami buruh selalu melihat dan mendengar Presiden dan Menteri selalu mengatakan ingin mengangkat rakyat kecil," keluh Sukardi.
Menanggapi ini, SBY pun berharap buruh terus bekerja agar ikut menjaga kestabilan perekonomian. "Kita semua mengharapkan ekonomi tumbuh, negara aman. Sehingga banyak yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan," ujar SBY.
Dalam inspeksi ini, SBY juga didampingi sejumlah menteri. Antara lain, Menko Perekomian Hatta Radjasa, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Perhubungan Freddy Numberi, dan Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar. (Vivanews)