Sabtu, 14 Mei 2011

Astaga, Raskin di Minsel Dijual ke Warung-Warung

Beragam permasalahan penyaluran beras bagi rakyat miskin (raskin) ditemukan Komisi Satu DPRD Minsel saat massa reses melakukan tinjauan lapangan, mengemuka ada yang sudah dibisniskan untuk dijual ke warung-warung.

Temuan ini terungkap saat rapat kerja antara komisi satu bersama Bagian Ekonomi, Hukum dan Pemerintahan Pemkab Minsel, Jumat (13/5/2011).

Philip Atto Liwu anggota Komisi Satu mempertanyakan ke bagian ekonomi mengenai hal ini. "Ada desa di kecamatan Sinonsayang raskin sudah dijual ke warung-warung atau dibisniskan, dan ada yang menerima tetapi tidak tetap sasaran atau bukan untuk keluarga miskin," ujarnya.

Tidak hanya itu saja, di Desa Blongko juga di Kecamatan Sinonsayang jatah raskin yang seharunya 15 kilogram per kepala keluarga malah ada yang hanya menerima dua kilogram.

"Di Desa Blongko ada yang hanya menerima dua kilogram, padahal jatah seharunya 15 kilogram," ujar Liwu mempertanyakan ke Bagian Ekonomi Pemkab Minsel.

Menanggapi adanya keluhan raskin tersebut, Kabag Ekonomi Pemkab Minsel Sonny Maleke mengatakan akan menurunkan tim untuk menindaklanjutinya.

"Tindak lanjut hasil reses yang dikemukakan, maka kami akan bentuk tim turun meninjau di lapangan sebagaimana yang disampaikan. Sebab seperti jatah dikurangi ini bisa mengarah ke pidana," ujarnya.

Begitu juga raskin yang dijual ke warung-warung untuk dibisniskan kata Maleke, tim akan mencaritahu di lapangan. "Begitu juga dengan beras di jual di warung-warung atau sudah dibisniskan akan kami cari tahu," ucapnya.

Lewat Kotamobagu

Setly Kohdong, Ketua Komisi Satu DPRD Minsel juga mempertanyakan masalah kelancaran penyaluran raskin, serta jumlah penerima di Minsel tahun 2011.

Hasilnya terungkap jika sebelumnya penyaluran dari Kotamobagu lebih lancar daripada sekarang melalui Bitung. "Kalau lancar melalui Kotamobagu daripada Bitung, maka ada baiknya kembali lewat sana," ujar Setly.

Sonny Maleke Kabag Ekonomi Pemkab Minsel mengatakan, sistem penyaluran raskin saat ini bayar dahulu lewat bank, baru beras disalurkan. "Sebenarnya masih masih ada kelonggaran untuk  Minsel, yakni satu minggu penyaluran lalu pelusanan. Tapi kumtua-kumtua sepakat beras ada langsung bayar," ujarnya menjelaskan.

Para penerima raskin di Minsel adalah rumah tangga sasaran yang sudah terdata sebelumnya, dimana kuota raskin untuk Minsel tahun 2011 sebanyak Rp 2 030 220 Kg dengan harga Rp 1600 per kilogram. (vid)

Data Raskin di Minsel:
- Penerima 2011: 11279 kk miskin
- Kuota Perbulan: Rp 169.185 kg
- kuota Pertahun : Rp 2.030.220 Kg
- Harga Perkilogram Rp 1600
- Pembayaran Sisa ke Bulog 2010
  Rp 10an juta
- Pembayaran Untuk Tahun 2011 ke Bulog Terus Dilakukan Kumtua-Kumtua
 
Sumber: Bagian Ekomomi Pemkab Minsel

Photobucket
Free Counter
Photobucket