Saya
pernah membaca beberapa sumber di internet yang menceritakan bahwa
banyak orang yang sukses baik di Indonesia maupun di dunia padahal dia
tidak lulus kuliah dan di sekolah tidak terlalu pintar.
Tengok saja beberapa orang sukses yang tidak selesai kuliahnya seperti
Bill Gates dengan Microsoft-nya, Mark Zuckerberg dengan Facebook-nya,
dan dari Indonesia ada Purdi E Chandra dengan Primagama-nya dan masih
banyak lagi pengusaha sukses yang kuliahnya tidak selesai. Mengapa bisa
begitu?
Berikut ini ada beberapa catatan dari Bob Sadino mengapa orang yang tidak pintar bisa sukses dalam bisnis.
Berikut ini ada beberapa catatan dari Bob Sadino mengapa orang yang tidak pintar bisa sukses dalam bisnis.
Terlalu Banyak Ide – Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin
telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan.
Sedangkan orang “tidak pintar” mungkin hanya punya satu ide dan satu
itulah yang menjadi pilihan usahanya.
Miskin Keberanian untuk memulai – Orang “tidak pintar” biasanya lebih
berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “tidak pintar”
sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to
lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.
Telalu Pandai Menganalisis – Sebagian besar orang “pintar” sangat
pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat
lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang
“tidak pintar” tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai
usaha.
Ingin Cepat Sukses – Orang “Pintar” merasa mampu melakukan berbagai
hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkan hasil dengan cepat.
Sebaliknya, orang “tidak pintar” merasa dia harus melalui jalan panjang
dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
Tidak Berani Mimpi Besar – Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi
sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang “tidak pintar” tidak
perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar,
bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi – Orang “Pintar” menganggap, untuk
berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “tidak pintar”
berpikir, dia pun bisa berbisnis.
Berpikir Negatif Sebelum Memulai – Orang “Pintar” yang hebat dalam
analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena
informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang
“tidak pintar” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera
berbisnis.
Maunya Dikerjakan Sendiri – Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa
mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “tidak pintar” menganggap dirinya
punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.
Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan – Orang “Pintar”
menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan
penjualan. Orang “tidak pintar” berpikir simple, “yang penting produknya
terjual”.
Tidak Fokus – Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat
dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “tidak
pintar” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
Tidak Peduli Konsumen – Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan
kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya
sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “tidak pintar” tahu konsumen
seringkali lebih pintar darinya sehingga dia lebih peduli dengan
konsumennya.
Abaikan Kualitas -Orang “tidak pintar” kadang-kadang saja mengabaikan
kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa
mengabaikan kualitas keliru. Sedangkan orang “pintar” sering mengabaikan
kualitas, karena sok tahu.
Tidak Tuntas – Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis
ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang
“tidak pintar” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
Tidak Tahu Pioritas – Orang “Pintar” sering sok tahu dengan
mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga
prioritas terabaikan. Orang “tidak pintar” ? Yang paling mengancam
bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas
Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas – Banyak orang “tidak pintar”
yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja
cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Disisi lain kebanyakan
orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas.
Mencampuradukan Keuangan – Seorang “pintar” sekalipun tetap
berperilaku tidak pintar dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi
dan perusahaan.
Mudah Menyerah – Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu
bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi
hambatan. Orang “tidak pintar” seringkali tidak punya pilihan kecuali
mengalahkan hambatan tersebut.
Nah kalau sudah menjadi pengusaha sukses ini dia pesan dari Bob Sadino supaya bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua :
Melupakan Tuhan – Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil
jerih payah diri sendiri, tanpa campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN
adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah
horizontal.
Melupakan Keluarga – Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan
supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis
semakin menguras waktu dan tenaga.
Berperilaku Buruk – Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang
akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi
membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diatas kakinya
sendiri.
Semoga bermanfaat.
(Sumber)