Foto: Rachmadin Ismail
Duit Rp 1,5 miliar yang diduga sebagai uang terima kasih
terhadap pejabat Kemenakertrans dibungkus dalam sebuah kardus durian.
Entah kebetulan atau tidak, nama durian sebelumnya pernah muncul sebagai
buah yang identik dengan suap.Saat menangkap Sesditjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2TK) Kemenakertrans I Nyoman Suisanaya, KPK menemukan barang bukti kardus bekas durian berisi uang Rp 1,5 miliar di ruangan lantai 2 gedung Kemenakertrans, Jl Kalibata, Jaksel, Kamis (25/8/2011).
Kardus itu dibawa oleh seorang pegawai Kemenakertrans berinisial S siang harinya dari sebuah bank. Uang tersebut berasal dari rekening milik pengusaha Dharnawati.
“S beli durian, lalu isinya dikeluarkan. Karena terlalu banyak, uangnya dimasukkan dalam kardus bekas durian itu,” kata juru bicara KPK Johan Budi SP di Gedung KPK.
Nah, bukan kali ini saja durian jadi barang yang identik dengan uang terima kasih. Saat kasus Cicak vs Buaya mencuat tahun 2009, penggunaan istilah durian untuk uang suap sempat membuat heboh.
Dalam rekaman percakapan penyadapan antara Anggodo Widjojo dan Ong Yuliana Gunawan, nama mantan Wakil Jaksa Agung Abdul Hakim Ritonga disebut-sebut menerima kiriman durian dari Yuliana.
Ada yang menduga durian itu adalah uang terima kasih untuk Ritonga karena membantu Anggodo.
Namun jaksa agung saat itu, Hendarman Supandji membantahnya. Menurut dia, durian yang dikirimkan Ong Yuliana Gunawan kepada Abdul Hakim Ritonga, bukan kata sandi untuk menyebut uang, namun benar-benar buah durian yang kulitnya tajam namun buahnya manis.
"Itu durian beneran pak," jawab Hendarman menjawab pertanyaan legislator Komisi Hukum DPR. "Beliau (Ritonga) senang durian. Saya kira semua laki-laki juga suka durian," belanya.
Penggunaan istilah buah-buahan untuk menyebut uang juga sempat muncul dalam kasus dugaan suap di Kemenpora. Dalam berbagai rekaman percakapan, terungkap adanya istilah apel malang dan apel Washington. Belakangan, apel malang digunakan untuk menyebut uang rupiah dan apel washington untuk uang dollar.
Dengan terungkapnya sandi-sandi buah ini, apakah koruptor akan mengganti dengan istilah lain?
(Detiknews.com)