Minggu, 14 Agustus 2011

SBY Mengulang Kebiasaan Era Soeharto, Beri Penghargaan Untuk Kroni Sendiri

Pemberian penghargaan pada beberapa tokoh sempat diwarnai kritik sejumlah pihak. Salah satu misalnya pemberian bintang jasa untuk istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kristiani Herrawati atau populer disapa Ani Yudhoyono. Pemberian gelar kepada istri sendiri dalam kapasitasnya sebagai presiden, meski merupakan hak prerogatif, sudah menunjukkan tak sensitifnya presiden.
Apakah pemberian penghargaan bagi kerabat dekat kekuasaan sudah turun temurun menjadi budaya bangsa ini?
Apakah pemberian penghargaan bagi kerabat dekat kekuasaan sudah turun temurun menjadi budaya bangsa ini?
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menilai Ibu Negara Ani Yudhoyono pantas menerima Bintang Republik Indonesia Adipradana. Ibu Ani dinilai telah berjasa mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama memimpin Indonesia selama tujuh tahun.
Semoga saja warisan buruk masa lalu tidak diturun dan kembangkan dimasa kini, yang mengakibatkan semakin besarnya faham koncoisme dalam pengelolaan kekuasaan negara
Semoga saja warisan buruk masa lalu tidak diturun dan kembangkan dimasa kini, yang mengakibatkan semakin besarnya faham koncoisme dalam pengelolaan kekuasaan negara
Anggota Komisi XI DPR dari PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengatakan, SBY mengulang kembali apa yang pernah terjadi di masa pemerintahan Soeharto. Saat itu, kata Eva, pemberian tanda jasa dan gelar pahlawan yang diberikan kepada mantan ibu negara (alm) Tien Soeharto dianggap sebagai salah satu bentuk korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Menurut Eva, karena situasi politik saat itu tidak memungkinkan bagi publik untuk memprotes, sehingga pada saat itu tidak banyak muncul pendapat miring.Sekarang, SBY melakukan hal serupa di era yang berbeda. Namun Eva mengaku juga tak bisa berbuat banyak sebagai anggota DPR karena pemberian penghargaan tersebut merupakan hak pregatif presiden. “Karena ini hak prerogatif, konsekuensinya jadi subyektif dan personal. Kita tidak bisa intervensi,” ujarnya, Jumat (12/8).
Sementara itu, politisi PKB, Abdul Malik Haramain mengusulkan, supaya tidak menimbulkan kontroversi mekanisme pemberian gelar kehormatan perlu uji publik dulu. “Nama-nama yang akan mendapatkan gelar kehormatan diumumkan terlebih dahulu untuk mendapatkan respon dari masyarakat,” ujar Malik Haramain.
Sekedar diketahui, penganugerahan tanda bintang jasa yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan hari kemerdekaan RI ke-66 itu, juga diberikan kepada beberapa tokoh dengan beberapa kategori, seperti Bintang Adipradana (penghargaan yang diberikan ke Ani Yudhoyono), Bintang Mahaputera Adipradana, Bintang Mahaputera Utama, Bintang Jasa Utama, Bintang Jasa Nararya dan Bintang Budaya Parama Dharma.
Di antara 30 tokoh yang menerima bintang tanda jasa itu di antaranya mantan Menko Kesra Aburizal Bakrie, mantan Menkeu Sri Mulyani, Ketua MPR Taufiq Kiemas, Shinta Abdurrahman Wahid, istri mantan Presiden RI ke 4 Abdurrahman Wahid, Mufidah Jusuf Kalla, istri mantan Wapres Jusuf Kalla.
Juga Gubernur Jatim Soekarwo (Bintang Mahaputera Utama), Kepala Badan Pelaksana, Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Mayjen TNI (Purn) Sunarso (Bintang Jasa Utama)Sekedar diketahui, pemberian gelar tanda jasa ini diatur berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan.
Tentang usulan pemberian gelar khususnya kepada Ani Yudhono, Ketua Dewan Gelar dan Tanda Jasa Kehormatan Djoko Suyanto mengatakan usulan tersebut bukan dari pemerintah, melainkan dari Majelis Permusyawaratan Rakyat. “Pertimbangan mereka tapi kita sesuaikan dengan apa yang ada di undang-undang,” kata Djoko dalam jumpa pers di Kantor Presiden, kemarin.
Djoko mengatakan, banyak kegiatan yang telah dilakukan Ibu Negara selama mendampingi Presiden dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Soal munculnya kontroversi, Djoko mengatakan, “Sekarang kertas putih dilempar jadi pro kontra di masyarakat.”
Usai acara, Ani Yudhoyono pun mengaku sempat grogi saat SBY hendak menyematkan tanda jasa. “Atas penghargaan ini, tentu saya berjanji dengan anugerah ini saya akan bekerja lebih baik untuk bangsa dan negara,” kata Ani. Terkait alasan penghargaan ini, Ani member contoh.”Kalau tidak langsung, kalau saya mempersiapkan bapak presiden untuk bekerja lebih baik lagi. Itu berarti saya bekerja untuk bangsa dan negara,” ujarnya.
Berikut ini adalah daftar lengkap penerima Bintang Tanda Jasa 2011:
Bintang Republik Indonesia Adipradana:
1. Hj Kristiani Herrawati Yudhoyono, S.IP (istri Presiden RI)
2. Dra Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, M.Hum (istri mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid)
3. HM Taufiq Kiemas (suami mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri)
4. Yang Dipertuan Agung Malaysia
Bintang Mahaputera Adipradana:
1. Hj Mufidah Jusuf Kalla (istri mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla)
2. Hj Asmaniah Hamzah Haz (istri mantan Wakil Presiden RI, Dr(HC) H Hamzah Haz)
3. Dr Nur Hasan Wirajuda (mantan Menteri Luar Negeri)
4. Ir H Aburizal Bakrie (mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat)
5. Dr Sri Mulyani Indrawati (mantan Menteri Keuangan)
6. Dr Siti Fadilah Supari (mantan Menteri Kesehatan)
7. Prof Dr Meutia Farida Hatta Swasono, SS, MA (mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan)
8. Letjen TNI (Purn) Moh. Ma’ruf (Mantan Menteri Dalam Negeri)
9. Mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda
Bintang Mahaputera Utama:
1. Letjen TNI (Purn) H. Bibit Waluyo (Gubernur Jawa Tengah)
2. Mayjen TNI (Purn) Dr Syamsul Maarif, M.Si (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
3. Dr H Soekarwo, SH, M.Hum (Gubernur Jawa Timur)
4. Dr H Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH (Gubernur Sulawesi Selatan)
Bintang Jasa Utama:
1. Mayjen TNI (Purn) Sunarso (Kepala Badan Pelaksana, Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)
2. Dr Ir Surono (Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian ESDM)
3. Dr Ir Siti Nurbaya Bakar, M.Sc (Sekretaris Jenderal DPD RI)
4. Drs H Achmad, M.Si (Bupati Rokan Hulu, Prov Riau)
5. Drs H Syarif Hidayat, M.Si (Wali Kota Tasikmalaya, Prov Jawa Barat)
6. Ir H Joko Widodo (Wali Kota Solo, Prov Jawa Tengah)
7. Ir H Ilham Arief Sirajuddin, MM (Wali Kota Makassar, Prov Sulawesi Selatan)
Bintang Jasa Nararya:
1. Dr Wimpy S Tjetjep (Deputi Menko Perekonomian Bid. Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kehutanan)
2. Drs Faisal Syam MBA (Direktur Human Capital & General Affair PT Telkom, Tbk)
3. H Syarifuddin (Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo)
4. Drs Guritno Kusumo, MM (Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM)
Bintang Budaya Parama Dharma:
1. Alm Basoeki Abdullah (Pelukis)
2. Alm Abdullah Idrus (Sastrawan)
3. Sudarwati/Sumarti/Titik Puspa (Pencipta Lagu, Penyanyi dan Aktris Film)
4. Herman Omordow (Pengukir dan pemahat asal suku Asmat, Prov Papua)

Sumber

Photobucket
Free Counter
Photobucket