Baru - baru
ini mungkin kita sempat dihebohkan dengan mahasiswi Mesir yang
mengatasnakmakan kebebasan dalam berseni. Aliaa Magda Elmahdy, atau
Elmahdy adalah salah satu mahasiswa fakultas seni yang menurut saya
mendongkrak agama atas nama seni. Lewat Blog pribadinya “Memories of a Revolutionary”
dimana ia juga memiliki tagline “fan ary” yang berarti seni telanjang,
cukup menghebohkan dunia bahkan tidak sedikit orang yang mencabirnya
atau malah mendukungnya.
Selama
ini ia merasa kebebasan ialah ketika tidak ada jilbab, dan hidup ialah
dimana ia merasa puas ketika ia benar-benar merasakan kebebasan berseni.
Unik ya,, !!!! blognya sendiri sudah dilihat ratusan ribu orang
perhari. Kabar ini bukan hanya mengejutkan negerinya sendiri saja namun
juga negeri barat begitupun dengan penduduk muslim di dunia.
Saya
tak ingin membahas panjang lebar mengenai profilnya, karena saya yakin
anda juga bisa melihat sosoknya diberbagai media. Ada beberapa hal yang
terlintas difikiran saya, yakni kata-kata Elmahdi yang 'menggaungkan teriakan melawan masyarakat yang penuh kekejaman, rasis, seksualis, peleceh seksual dan hipokrit'.
Ini
bukan saja kemunduran seni yang menontonkan bahkan bagi saya
meperjualkan semua yang sudah dianugrahkan Tuhan. Aturan agama manapun
setahu saya tidak ada yang mengikat, tidak ada yang memberatkan, dan
tidak pernah ternodai dengan sebuah tindakan asusila beratasnamakan”
kebebasan seni”.
Sedikit
potret Elmahdi yang bisa saya ambil semakin membuat saya yakin bahwa
kesenian itu bisa memiliki dua sisi pandangan yang hampir sering kita
salah artikan. Seni seringkali dikaitkan dengan kebebasan bereksperimen,
kebebasan berbusana, berpenampilan bahkan sampai kebebasan bertelanjang
didepan umum.( Naudzubillah semoga kita senantiasa dalam lindungan-Nya).
Bagi
saya sendiri seni itu sangat mahal, seni itu tersembunyi, dan seni
adalah pelajaran penting akan arti kebebasan hak asasi setiap individu.
Bicara hak asasi bukankah yang dilakukan Elmahdi adalah kebobrokan hak
asasi manusia terutama wanita??. Bukan hanya kebobrokan hak asasi saja
namun juga kemunduram moral di negara yang mengatasnamakan muslim.
Setiap orang bagi saya memiliki etika, aturan, dan juga pandangan untuk
mengekspresikan bentuk seni. Tapi bukan menjatuhkan diri dan martabat
yang telah Allah kasih untuk kita.
Lalu senia apakah yang harusnya kita tonjolkan?,
seni itu banyak sekali macamnya tanpa harus kalian takut merasa terikat
dan terjerat dengan berbagai aturan yang ada. Karena seperti sebuah
ungkapan “the first habit makes you, you will makes habit” awalnya
mungkin kita yang dibuat oleh kebiasaan namun lama-lama kita akan
terbiasa dengan kebiasaan itu. Jadi seni yang baik adalah seni yang
mampu membuat semua orang bangga, tanpa melanggar asusila,tanpa
menjerat, dan tanpa menodai agama tentunya. seni itu adalah kontras yang
menonjolkan kepribadiaan setiap individu.
Miris
rasanya, mungkin ini yang dinamakan tanda-tanda kiamat. Meskipun saya
begitupun kalian, tidak pernah tau kapan kita habis kontrak di dunia.
Langkah tepat bagi kita saat ini ialah melakukan apa yang sudah menjadi
tuntunaNya, caraNya, AturanNya, PerintahNya, Tanpa harus bertanya dan
berhak Menepis bantahan karena sejatinya sesuatu aturan yang telah
diciptakan Allah pasti ada tujuannya. [Sumber]