Tikus mungkin binatang pengerat paling dibenci manusia. Mereka tidak
hanya mencuri, membuat berantakan meja makan, atau menyebar penyakit,
tetapi juga seringkali merusak bagian-bagian tertentu dari rumah. Gigi
tikus terkenal sangat kuat. Tembok bisa digerogoti sampai bolong untuk
akses masuk mereka. Kawat besi juga kadang tidak mempan.
Dijebak dengan lem mungkin untuk beberapa kali masih efektif,
selanjutnya kemungkinan besar sudah tidak ampuh. Tikus katanya juga
cerdik, bisa belajar dari kesalahannya sendiri maupun kesalahan
temannya. Bagaimana dengan racun tikus? Ini bisa efektif asalkan
dipasang di lokasi yang tepat. Masalahnya, lokasi tikus yang mati kena
racun biasanya menyulitkan, meninggalkan bau busuk menyengat, tapi susah
di cari asal-usulnya.
Konon, ada cara-cara alami mengusir tikus dari rumah. Dulu sekali saya
pernah mendengar cerita bahwa tikus takut kembali ke rumah kita kalau
pernah ada tikus yang terpotong buntutnya di sana. Ini tentu sulit
dibuktikan. Menangkap satu tikus dengan perangkap saja sudah sulit,
apalagi harus mengambil hasil tangkapan hidup-hidup, memotong ekor, lalu
melepasnya lagi. Kalau tidak jijik ya berisiko terkena gigitan saat
mencoba melakukannya.
Lalu, ada lagi tip mengusir tikus yang unik di sebuah forum.
Katanya, tikus tidak suka aroma jengkol (jiah saya juga enek). Karena
itu, kita bisa mengusir tikus secara alami dengan menaruh beberapa
jengkol di tempat-tempat yang biasa didatangi tikus. Walau ini cukup
mudah dan murah untuk dibuktikan, efek samping yang ditimbulkan tidaklah
menyenangkan, yaitu merebaknya aroma jengkol di rumah. Buat yang tidak
suka bau jengkol kemungkinan besar akan mencoret opsi satu ini. Itu pun
kalau tip tersebut memang benar, bukan hoax.
Di forum yang sama juga ada yang memberi tip lain, yakni dengan
meletakkan jangkrik di tempat-tempat strategis. Katanya sih frekwensi
nyanyian jangkrik ini tidak disukai tikus. Cuma, tip ini selain belum
saya buktikan sendiri, juga ada masalah pada konsistensi. Jangkrik yang
dipasang mesti hidup. Nah, jangkrik hidup tentu secara alami akan
memilih tempat tinggal sesuai kebutuhannya sendiri. Kita tidak bisa
mengontrol keberadaan mereka hanya di tempat-tempat tertentu saja
(kecuali mungkin membuatkan kandangnya).
Nah, berikut ini ada lagi tip yang akan saya coba sendiri untuk membuktikan kebenarannya. Katanya, rentang hidup tikus sekitar 18 bulan, tetapi kebanyakan tidak sampai leih dari satu tahun. Kemampuan terbesar mereka adalah pada penciuman, selain cita rasa (lidah maksudnya), sentuhan, dan suara untuk menemukan makanan. Umumnya lokasi makanan yang disurvei oleh tikus adalah tempat sampah. Indra penciuman inilah yang bisa dimanfaatkan untuk mengusir mereka. Menurut situs ini, tikus tidak suka bau dan rasa dari cabe rawit, merica, peppermint, dan amonia. Oleh karena itu, kita bisa menempatkan bahan-bahan tersebut di tempat masuk dan keluarnya tikus dan berharap mereka enek lalu pergi.
Nah, berikut ini ada lagi tip yang akan saya coba sendiri untuk membuktikan kebenarannya. Katanya, rentang hidup tikus sekitar 18 bulan, tetapi kebanyakan tidak sampai leih dari satu tahun. Kemampuan terbesar mereka adalah pada penciuman, selain cita rasa (lidah maksudnya), sentuhan, dan suara untuk menemukan makanan. Umumnya lokasi makanan yang disurvei oleh tikus adalah tempat sampah. Indra penciuman inilah yang bisa dimanfaatkan untuk mengusir mereka. Menurut situs ini, tikus tidak suka bau dan rasa dari cabe rawit, merica, peppermint, dan amonia. Oleh karena itu, kita bisa menempatkan bahan-bahan tersebut di tempat masuk dan keluarnya tikus dan berharap mereka enek lalu pergi.
Tip terakhir inilah yang akan pertama kali saya coba. Bagaimana dengan Anda? Yuk coba yuk!
[Sumber]