Imajinasi
manusia sepertinya butuh mencari tentang hal-hal di masa lalu dalam
keterkaitannya dengan saat ini. Oleh sebab itu senantiasa menarik untuk
mengetahui cerita seputar situs-situs purbakala dari sejumlah kota
penting yang pernah ada, peradaban yang kini musnah.
Berikut daftar sepuluh kota kuno yang telah hilang, terlupakan, tetapi ditemukan kembali jejaknya.
10. Pavlopetri (Yunani)
Dimulai
dari Pavlopetri, "kota bawah laut" tertua di dunia. Ia diperkirakan
telah ditinggali sejak setidaknya awal 2800 SM. Berposisi di area
pesisir Laconia sebelah selatan, Semenanjung Yunani pada kedalaman 4-5
meter. Kota ini kemungkinan besar tenggelam di dasar laut akibat
kenaikan permukaan laut serta penurunan tanah yang disebabkan oleh
gempa. Tingkat permukaan laut pada saat itu memang terus fluktuatif
dalam rentang cukup luas. Pavlopetri ditemukan kembali oleh geoarkeolog
Nicholas Flemming pada 1967. Tim arkeologi dari Cambridge memetakannya
setahun kemudian.
9. Cliff Palace (Colorado)
Reruntuhannya
hingga kini masih ada di sudut barat daya Colorado. Cliff Palace adalah
teritori suatu kelompok suku pribumi Amerika, Pueblo atau disebut juga
"Anasazi". Diyakini Cliff Palace dibangun di masa kejayaan Anasazi, dan
berkembang antara 900-1200 Masehi. Kota ini tiba-tiba ditinggalkan konon
berhubungan dengan kejatuhan Anasazi. Berlokasi di Taman Nasional Mesa
Verde, Cliff Palace sekarang menjadi situs ikon, yang senantiasa ingin
dikunjungi para turis. Desain konstruksi unik di tebing-tebing tinggi
menjadi daya tariknya.
8. Akrotiri (Santorini)
Kota
bersejarah ini terkubur di bawah berton-ton abu vulkanik. Akrotiri dan
peradaban Bangsa Minoa lenyap karena bencana gunung berapi di Pulau
Thera, 1600 SM. Sejauh ini, lebih dari sepuluh bangunan telah digali di
Akrotiri. Di antaranya adalah bangunan besar yang disebut Xesta 3, yang
dilihat dari ukuran serta dekorasi dindingnya, adalah sejenis kuil
tempat upacara ritual tertentu. Temuan lain yang jugalah mengejutkan
yakni sederet lukisan spiral yang masing-masing memiliki diameter 2
sentimeter, dihiasi rangkaian titik. Constantin Papaodysseus dari
Universitas Teknik Nasional Athena dan timnya sempat meneliti, yakin
bahwa lukisan ini bentuknya dapat didefinisikan dengan formula
matematika sehingga jarak antara garisnya selalu konstan. Ini
menunjukkan bahwa orang-orang Minoa mungkin telah mengenal ilmu geometri
sejak 1650 Sebelum Masehi.
7. Tikal (Guatemala)
Tikal
adalah situs arkeologi terbesar di Amerika Tengah, yang mencakup luas
enam belas kilometer persegi. Berada di pedalaman Guatemala Utara.
Dulunya merupakan ibukota yang menopang pemerintahan, ekonomi, militer
kerajaan Maya. Serangan dari Suku Teitihuacan mengakhiri eksistensi pada
akhir abad 10. Taman Nasional Tikal sekarang sudah menjadi salah Situs
Warisan Dunia UNESCO. Di sana terdapat piramid setinggi 70 meter,
monumen peringatan, juga istana-istana.
6. Timgad (Aljazair)
Bekas
kota perdagangan peninggalan Romawi di Afrika ini dibangun oleh Kaisar
Trajan pada tahun 100 Masehi. Di pusat kota terletak gapura dengan
tinggi 12 meter, yang disebut Trajan’s Arch. Menjelang abad ke-7,
penjarahan dan pengrusakan besar-besaran membuatnya ditinggalkan. Namun
pasir Sahara yang menutup kota ini secara tidak langsung menjaga
keberadaanya hingga ditemukan kembali pada 1881.
5. Machu Picchu (Peru)
Merupakan
simbol kerajaan Inka yang paling terkenal yang dibangun pada sekitar
tahun 1450. Machu Picchu ditinggalkan seratus tahun kemudian, ketika
bangsa Spanyol berhasil menaklukan Dinasti Inka. Situs ini kembali
ditemukan oleh arkeolog dari universitas Yale Hiram Bingham III tahun
1911. Semenjak itu Machu Picchu menjadi objek wisata menarik bagi para
turis lokal maupun asing. Machu Picchu dibangun dengan gaya Inka kuno
dengan batu tembok berpelitur. Beberapa bangunan utama: Intihuatana,
Kuil Matahari, dan Ruangan Tiga Jendela.
4. Mohenjo-daro (Pakistan)
Salah
satu tempat peradaban tertua di Lembah Sungai Indus. Kemajuan peradaban
di Mohenjo-daro terlihat dari jalan-jalan yang teratur serta sistem
drainase tingkat tinggi. Masyarakat di Lembah Sungai Indus juga
disinyalir penganut egaliter, karena tidak nampak adanya tata ruang yang
menunjukkan struktur kompleks, seperti bangunan kuil atau istana,
setelah Mohenjo-daro ditemukan kembali pada 1922. Belum jelas apa yang
menyebabkan kota ini pada akhirnya ditinggalkan sekitar 1800 SM.
3. Petra (Yordania)
Sebuah
situs arkeologikal terkenal di Yordania, terletak pada dataran rendah
di sela-sela pegunungan yang membentuk sayap timur Wadi Araba, lembah
besar yang berawal dari Laut Mati sampai Teluk Aqaba. Setelah Perang
Salib di abad ke-12, Petra sempat menghilang selama lebih dari 500
tahun.
2. Troya (Turki)
Troya
yang legendaris adalah lokasi kota utama di barat laut Turki. Sekitar
tahun 1870, arkeolog Jerman Heinrich Schliemann melakukan penggalian di
area tersebut. Ekskavasi-ekskavasi selanjutnya membuka tabir bahwa
beberapa kota dibangun sebagai pengganti bagi kota sebelumnya di tempat
yang sama. Salah satu dari kota awal (dinamai Troya VII) sering
diidentifikasikan dengan kota Troya menurut epos (cerita kepahlawanan)
karya Homer, seniman Yunani Kuno. Sejarah mencatat pula, Troya
berkali-kali runtuh dan dibangun kembali.
1. Pompeii (Vesuvius)
Di
kaki Gunung Vesuvius, di kawasan Campania, Italia, hadir sebuah kota
bukti puncak kekaisaran Romawi kuno. Kota Pompeii berdiri pada abad 6 SM
dan hancur oleh letusan Vesuvius pada 79 M. Debu letusan yang menimbun
Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini
hilang selama 1600 tahun sebelum ditemukan kembali secara tidak sengaja.
Ketika letusan terjadi, kota Pompeii mungkin berpenduduk sekitar 20.000
jiwa.
Minggu, 18 September 2011
Whint Sanagi