Menjadi
TKI di negeri orang ternyata tidak membuat Nessa Kartika berhenti
berkarya. Lewat karya-karya tulisannya Nessa Kartika mampu meraih
impiannya dengan sukses. Ia juga terpilih sebagai juara penulis cerpen
Bilik Sastra Radio Republik Indonesia (RRI) Voice Of Indonesia.
Nessa Kartika lahir di Wonosobo, 27 Mei 1983. Ia adalah TKI Singapura yang bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT). Nessa panggilan akrabnya, pergi ke Singapura pada 2003, kemudian pada 2004 ia pulang ke Indonesia.
Nessa Kartika lahir di Wonosobo, 27 Mei 1983. Ia adalah TKI Singapura yang bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT). Nessa panggilan akrabnya, pergi ke Singapura pada 2003, kemudian pada 2004 ia pulang ke Indonesia.
“Setelah
pulang dari Singapura, aya bekerja ke Hongkong. Di Hongkong saya juga
bekerja sebagai PLRT,” ujar Nessa yang mengaku aktif menulis di
Persatuan Buruh Migran Hongkong (PBMH)
Setelah
menyelesaikan kontrak kerja di Hongkong, pada 2007, Nessa kembali
bekerja ke Singapura. Bersama teman-teman TKI Singapura lainnya, Nessa
juga aktif dalam berbagai kegiatan tulis menulis. Ia juga aktif di
kreator Grup FB BMI Singapura.
“Sampai
sekarang saya masih kerja di Singapura. Saya bekerja sebagai PLRT pada
majikan Mr Moung. Setiap bulan saya dapat gaji 350 dollar Singapura,”
jelas Nessa yang mengaku saat ini tengah cuti.
Nessa
Kartika atau Annisa H. Wahid memang hobi menulis. Berangkat dari
hobinya itu, karya-karyanya sudah banyak yang dibukukan. Karya Nessa
yang sudah dibukukan antara lain Buku Kumpulan Pusisi Tunggal “Lamunan
Bidadari,” Buku Kumpulan Cerita Karya Bersama sahabatnya di dunia maya,
Karin Maulana “Karenina Singa Bauhinia”, dan lebih dari 15 antologi.
“Buku
Singa Bauhinia yang saya tulis berhasil meledak di pasaran. Sudah dari
30.000 buku dicetak. Buku tersebut dicetak dua kali di Hongkong dan
Yogyakarta,” jelasnya.
Tulisan
dan sosoknya sudah dimuat di media seperti Radar Magelang, Jakarta
Globe, Berita Indonesia (Hongkong), Speak up Newsletter (Singapura), dan
The Straits Time (Singapura).