REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pengamat transportasi Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Daniel M Rosyid, mengaku prihatin
dengan kinerja Menteri Perhubungan (Menhub) Freddy Numberi terkait
jumlah kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran.
Daniel semakin prihatin ketika Menhub mengatakan kepada mayat-mayat
korban kecelakaan "Siapa suruh miskin" sebab mereka memilih nekat menggunakan sepeda motor untuk pulang kampung.
Tudingan Menhub, kata dia, jelas tidak bisa dibantah mayat-mayat itu yang diam membisu, mengapa harus mati di jalan.
Menurut
Daniel, ratusan orang mati karena kecelakaan lalu lintas selama arus
mudik dan balik direduksi menjadi persoalan keselamatan berkendara.
Kemudian persoalan itu mengendap menjadi poor human error alias
kesalahan manusia miskin. "Sungguh menteri yang cerdas berkilah dan
melepaskan diri dari tanggung jawab," ujar Daniel kepada Republika, Kamis (8/9).
Pihaknya
yakin pemerintah tidak bakal melakukan evaluasi 'pembantaian' manusia
di jalanan sebab tidak ada niatan politik untuk menyelesaikannya. Karena
itu, ia berani memprediksi tahun depan pasti terjadi kecelakaan dalam
jumlah besar ketika masyarakat kelas bawah memutuskan pulang kampung
saat Lebaran dengan memilih kendaraan roda dua yang murah dan terjangkau
bagi warga miskin.
"Sebentar lagi masalah ini juga dilupakan atau ditenggelamkan oleh masalah baru lain," ujar guru besar ITS tersebut.
Jumlah
kecelakaan yang terjadi saat musim mudik Idul Fitri pada 2011 meningkat
sekira 34,61 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Data
kecelakaan lalu lintas yang dicatat selama Operasi Ketupat Mabes Polri
sejak H-7 hingga hari H-2 Lebaran mencapai 2.773 kecelakaan. Jumlah
kecelakaan naik 713 atau 34,61 persen dari tahun 2010 sebanyak 2.060
kecelakaan. ''Tahun 2011 sebanyak 2773 kecelakaan,'' kata Kepala Biro
Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Ketut Untung Yoga Ana, Kamis
(1/9).
Namun, jumlah korban tewas akibat kecelakaan tersebut
justru menurun. Korban meninggal dunia turun 43 orang atau 9,03 persen
dibandingkan tahun 2010. Pada 2010 sebanyak 476 orang dan tahun ini
sebanyak 433 orang. (Sumber)