1. Danau Guatavita
Danau
Guatavita adalah tempat dimana manusia purba dari Colombia (Amerika
Selatan) dulu pernah menyelimuti dirinya sendiri dengan debu emas, lalu
mengayuh ke tengah danau dan menyebarkan emas dan berlian ke dalam danau
sebagai korban kepada berhala mereka.
Danau
Guatavita sempat menimbulkan kekacauan di Amerika Utara saat itu yang
juga ikut membangun terhadap mitos El Dorado (Kota Emas). Percobaan
pertama untuk mengambil emasnya dilakukan oleh Hernan Perez de Quesada
pada tahun 1545.
2. Harta Karun Kapten Kidd
Kapten
Kidd adalah seorang kapten kapal bajak laut yang ditahan oleh
Pemerintah Inggris karena pembajakan dan pembunuhan, dan akhirnya
digantung.
Takut
digantung, Kapten Kidd akhirnya mengubur harta karunnya dan meminta
para eksekusionernya untuk memburu harta karun tersebut dan
mengambilnya. Para eksekusioner tersebut sempat mendapat harta itu,
tetapi Kapten Kidd tetap digantung dan dimasukkan ke dalam aspal, lalu
digantung di atas Sungai Thames ketika Pemerintah Kerajaan Inggris
memberikan gaji yang lebih besar kepada eksekusioner Kapten Kidd.
Harta karun itu kini berada di sebuah lokasi yang tidak diketahui, dengan sebuah peta ini yang menjadi petunjuknya:
3. Emas Montezuma
Zaman
dahulu, para Aztec merajalela di Meksiko. Mereka membangun
kerajaan-kerajaan yang megah, dipenuhi dengan kekayaan dan kemakmuran.
Hingga akhirnya para penjelajah Spanyol datang. Karena keunikan warna
kulit para orang Spanyol ini, orang Aztec yang tidak tahu apa-apa
menyembahnya.
Namun,
karena ketamakan dari para orang Spanyol, mereka mengambil alih istana
Aztec, membunuh para raja-raja mereka termasuk Montezuma, seorang raja
Aztec yang terkenal. Mereka juga melelehkan patung-patung emas milik
Montezuma yang tersebar di Tenochtitlan, ibukota Aztec saat itu.
Hingga
akhirnya, masyarakat Aztec merasa mereka telah dibohongi dan memburu
para orang Spanyol keluar dari Tenochtitlan. Sayangnya, karena mereka
masih terus saja rakus, para penjelajah Spanyol tersebut terus mencoba
membawa emas yang berhasil mereka lelehkan. Sayangnya, emas yang mereka
coba bawa terlalu berat, dan Tenochtitlan dikelilingi rawa. Para orang
Spanyol tersebut akhirnya terjebak dan tidak bisa keluar. Beberapa
mencoba, namun mati bersama emasnya di rawa yang mengelilingi
Tenochtitlan.
Beberapa arkeologis dari UK berhasil menggali beberapa emas ini.
4. Sumur Oak Island
Oak
Island, sebuah pulau kecil di Nova Scotia, Kanada, adalah sebuah pulau
yang tidak berpenghuni. Suatu hari di tahun 1775, seorang penebang kayu
Daniel McGinnis sedang berjalan di pulau tersebut untuk mencari kayu
ketika ia menemukan sebuah sumur.
Sumur
tersebut amat dalam, dan ia begitu yakin bahwa ada harta karun di
dalamnya -- logika menyatakan bahwa tidak ada orang yang tinggal disitu,
untuk apa membangun sumur?
Beberapa
abad kemudian, pencari harta karun mulai mencari di sumur itu, dan
hingga saat ini, masih belum dapat dipastikan apakah ada emas didalamnya
-- atau bahkan kedalaman sumur tersebut. Sumur Oak Island tetap menjadi
misteri.
5. Harta Karun NAZI
Ketika
perang dunia II, NAZI memiliki sebuah rencana rahasia yang amat picik,
yaitu mencoba menghancurkan ekonomi Amerika dan Inggris dengan cara
membanjiri kedua negara tersebut dengan mata uang palsu yang tidak
berharga. Sebagian dari rencana ini termasuk... menghujani kota-kota
Amerika dan Inggris dengan uang palsu. Modal yang digunakan untuk
operasi ini adalah karya-karya seni mahal dan emas rampasan dari negara
Eropa lain.
Operasinya
disebut Operasi Bernhard. Namun, operasi ini terpaksa gagal ketika
Amerika mematikan NAZI pada 1945. Tidak mau kehilangan modal mereka,
para NAZI terpaksa membawa karya-karya seni dan emas mereka,
membungkusnya kedalam plastik dan brankas, lalu menceburkannya ke dalam
danau Toplitz.
Danau
Toplitz ini begitu tinggi di atas pegunungan dan begitu dalam, hingga
beberapa meter di bawah permukaannya, sudah tidak ada oksigen. Para
pemburu harta karun juga harus melewati satu lagi: Austria. Austria
adalah negara yang begitu sensitif terhadap kata "NAZI" hingga siapapun
yang mengucapkannya secara literal masuk penjara.
Mereka
juga harus melawan debu bawah air, pohon-pohon tumbang yang tenggelam
ke dalam danau, dan kapal mereka terus menerus diterpa badai salju, yang
menyebabkan rusaknya peralatan navigasi mereka.