Indonesia
diklaim sebagai negara dengan keanekaragaman jenis tumbuh-tumbuhan
nomor 2 di dunia.Kita tentu bangga bahwa ternyata negara kita menyimpan
kekayaan tanaman dan tumbuhan yang tak ternilai. Demikian juga dengan
jenis-jenis bunga yang ada di Indonesia. Tentu banyak jenis bunga yang
hanya tumbuh di Indonesia dan tidak dijumpai di negara lain.
Namun dibalik semua itu rupanya kita menyimpan keprihatinan bahwa
diantara keanekaragaman jenis tumbuhan terutama bunga-bungaan yang kita
miliki tersebut, beberapa diantaranya sudah masuk dalam kriteria langka
atau nyaris punah. Hal ini disebabkan karena adanya kasus pembalakan
hutan secara serampangan, ilegal logging, jual beli tanaman langka,
pembakaran hutan dan sebagainya yang bisa berakibat fatal yaitu
kepunahan.
Berikut florabiz akan menampilkan nama beberapa/sebagian dari bunga yang langka di Indonesia : |
Quote:
Quote:
Cendana,
atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak
cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa,
aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang
baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad. Konon di Sri Lanka
kayu ini digunakan untuk membalsam jenazah putri-putri raja sejak abad
ke-9. Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur,
khususnya di Pulau Timor, meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa
dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.
Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya
memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena
perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Karena
prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan.
Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan harganya
sangat mahal. Kayu yang berasal dari daerah Mysoram di India selatan
biasanya dianggap yang paling bagus kualitasnya. Di Indonesia, kayu
cendana dari Timor juga sangat dihargai. Sebagai gantinya sejumlah pakar
aromaterapi dan parfum menggunakan kayu cendana jenggi (Santalum
spicatum). Kedua jenis kayu ini berbeda konsentrasi bahan kimia yang
dikandungnya, dan oleh karena itu kadar harumnya pun berbeda.
|
Quote:
Quote:
Bunga bangkai dengan nama latin Rafflesia arnoldii ini ditemukan oleh
rombongan Sir Stamfort (gubernur East Indi Company di Sumatera dan Jawa)
dan Dr. Joseph Arnord, seorang naturalis yang mengadakan ekspedisi di
Bengkulu pada tanggal 20 Mei 1818. Kedua nama tersebut diabadikan
menjadi nama latin bungan ini oleh Robert Brown. Rafflesia arnoldii ini
disebut juga sebagai bunga padma raksasa dan puspa langka.
Padma raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan tumbuhan parasit obligat
yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan
merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan
merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak
mampu berfotosintesis. Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama
bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional
Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Jenis ini,
bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam
statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh
hanya satu jenis patma parasit, Rafflesia patma.
|
Quote:
Quote:
Selain
Rafflesia arnoldii ada juga bunga bangkai yang lain yang tak kalah
“cantik” dan besar. Yaitu bunga bangkai Amorphophallus titanum. Tanaman
ini hanya ada di hutan hujan Sumatera, meskipun sekarang telah
ditransplantasikan, dipanen, dan tumbuh di seluruh dunia.
Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara
bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif
muncul daun dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah
beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman.
Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung,
bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh
kembali daunnya.
Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol atau spadix) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan protogini: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri. |
Quote:
Bunga Aggrek Langka
Ada banyak spesies anggrek di Indonesia yang sudah tergolong langka diantaranya :
Quote:
Bunga anggrek langka ini hanya dijumpai di daerah sekitar gunung semeru di daerah Jawa Timur.
Anggrek ini disebut juga dengan anggrek kasut berbulu. Bentuknya seperti kantung di bagian bawahnya dengan warna kelopak bunga sedikit merah muda. |
Quote:
Quote:
Anggrek Coelogyne pandurata
Bunga anggrek langka ini disebut juga dengan bunga anggrek hitam.
Penyebaran bunga anggrek langka yang dilindungi ini di sekitar
Kalimantan Timur. Bunga anggrek hitam ini ternyata sudah terkenal sampai
ke manca negara dengan sebutan black orchid.
Disebut dengan bunga Anggrek hitam karena memiliki lidah di dalam mahkota bunga yang berwarna hitam. Lidah atau labellum inilah yang menjadi ciri khas anggrek hitam. |
Quote:
Quote:
Angger
pensil (Vanda hookeriana) asal Sumatra adalah jenis anggrek yang
langka. Anggrek yang banyak diminati para pencinta bunga itu hidup
menumpang pada bunga bakung (Crinum asiaticum). Langkanya anggrek ini,
dikarenakan habitat anggrek yang ada di Cagar Alam Dusun Besar (CADB),
Bengkulu sudah rusak oleh tangan manusia. Kerusakan tersebut juga
menyebabkan bunga bakung mati.
Untuk mencegah kepunahan anggrek pensil, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu telah mencoba mengembangbiakkan anggrek ini. Uji coba pengembangbiakan anggrek langka itu di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), Bengkulu. Pada Februari 2005 ditanam sebanyak 20 batang, dan April 2006 sebanyak 7 batang. Ternyata anggrek tersebut dapat tumbuh subur di DDTS. |
Quote:
Quote:
Bunga Edelweis Anaphalis Javanica |
Edelweis Anaphalis Javanica adalah tumbuhan gunung yang terkenal,
tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar
kaki manusia, tetapi tumbuhan yang cantik ini sekarang sangat langka.
Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus.
Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede-Pangrango. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat dihadapi. [Sumber]
Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus.
Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede-Pangrango. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat dihadapi. [Sumber]