Seorang siswi kelas 4 Madrasah Diniyah (MD) bernama Sukniah, 10 tahun,
tewas dan 10 siswa lainnya terluka-luka akibat ketiban atap bangunan
Madrasah Diniyah (MD) Al-Ikhlas di Kampung Tambleg, Desa Cidikit,
Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, Senin, 3 Oktober 2011. Atap
sekolah ambruk saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi pada pukul 16.00 WIB saat para siswa dan siswi di Madrasah Diniyah (MD) Al-Ikhlas sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar. Namun, tiba-tiba bangunan yang baru didirikan selama dua tahun dengan swadaya masyarakat itu, ambruk dan menimpa 46 siswa yang sedang belajar di empat ruangan kelas.
Para guru dan warga yang mengetahui kejadian itu langsung menyelamatkan para siswa dan siswi yang ada di dalam ruang kelas. Namun Sukniah meninggal sebelum dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi pada pukul 16.00 WIB saat para siswa dan siswi di Madrasah Diniyah (MD) Al-Ikhlas sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar. Namun, tiba-tiba bangunan yang baru didirikan selama dua tahun dengan swadaya masyarakat itu, ambruk dan menimpa 46 siswa yang sedang belajar di empat ruangan kelas.
Para guru dan warga yang mengetahui kejadian itu langsung menyelamatkan para siswa dan siswi yang ada di dalam ruang kelas. Namun Sukniah meninggal sebelum dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
“Sukniah
meninggal dunia di rumahnya, sekitar 20 menit setelah kejadian di
rumahnya,” kata salah seorang guru SD Negeri Cidikit 3 yang juga
penggagas berdirinya MD Al-Ikhlas, Maih, 40 tahun, Senin, 3 Oktober
2011.
Menurutnya, gedung sekolah yang terbuat dari kayu dan bilik serta beratapkan genting ini tiba-tiba roboh saat kegiatan belajar. “Saat atap bangunan roboh, Sukniah selain tertimpa atap, juga terjepit balok-balok kayu,” kata Maih.
Maih mengatakan, 10 orang siswa-siswi yang menjadi korban tertimpanya bangunan itu dan mengalami luka – luka di bagian punggung, kaki, pundak, dan kepala belum mendapatkan pengobatan yang maksimal. “Jadi hingga saat ini, 10 korban yang terluka saja hanya diberikan pengobatan ringan. Padahal kondisi korban ada yang luka robek di kepala dan patah tulang,” katanya.
Sementara
itu, Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lebak IIP
Makmur mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan kepada Pemerintah
Kabupaten Lebak untuk segera mengambil langkah penanganan masalah
ambruknya MD Al-Ikhlas yang telah menewaskan satu siswi tersebut. “Kami
sudah melaporkan kejadian ini kepada pemerintah agar segera ditangani,”
kata IIP Makmur.
Sebelumnya, sebanyak 12 siswa SMP Negeri I Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten menderita luka-luka akibat tertimpa atap bangunan sekolah, Kamis, 29 September 2011. Korban kebanyakan mengalami luka robek dan memar di sekujur tubuh akibat tertimpa kayu dan genting. [Sumber]
Sebelumnya, sebanyak 12 siswa SMP Negeri I Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten menderita luka-luka akibat tertimpa atap bangunan sekolah, Kamis, 29 September 2011. Korban kebanyakan mengalami luka robek dan memar di sekujur tubuh akibat tertimpa kayu dan genting. [Sumber]