China mengekskusi dua mantan pejabat pemerintah lokal karena menerima suap senilai ratusan juta yuan.
Xu Maiyong dan Jiang Renjie,
yang keduanya bekerja di kota-kota makmur di pesisir timur China yang
berkembang, dihukum mati Selasa pagi, ungkap kantor berita resmi Xinhua,
mengutip pernyataan Mahkamah Agung Rakyat.
Xu (52) wakil mantan walikota
Hangzhou yang dijatuhi hukuman mati pada bulan Mei, karena menerima uang
suap 198 juta yuan (sekitar Rp270 miliar), melakukan penggelapan, dan
penyalahgunaan kekuasaan.
Dia terkenal karena gaya
hidupnya yang mewah, dan para penyelidik kepolisian menemukan batangan
emas dan perhiasan mahal di rumahnya. Dia juga memiliki sejumlah gundik,
diperkirakan mencapai belasan orang.
Sementara Jiang (62) mantan
wakil walikota Suzhou yang dijatuhi hukuman mati pada 2008 karena
menerima suap lebih dari 108 juta yuan.
Keduanya adalah anggota Partai
Komunis. Korupsi oleh para pejabat secara rutin disebutkan dalam
pendapat umum sebagai sumber ketidakpuasan publik.
Dalam pidato awal bulan ini
untuk menandai 90 tahun lahirnya Partai Komunis, Presiden China Hu
Jintao mengatakan perang terhadap korupsi adalah kunci untuk menang atau
kalah atas dukungan publik, dan hidup atau kematian bagi partai.
Partai Komunis China telah
berulang kali berjanji untuk membasmi pejabat yang korupsi, yang menjadi
sumber utama ketidakpuasan publik pada saat perekonomian sedang
berkembang pesat, dan memberikan kesempatan pejabat senior untuk
memanfaatkan kekuasaan mereka demi keuntungan pribadi.