VIVAnews - Pernyataan Roy Suryo kepada wartawan
bahwa video seks yang diduga melibatkan Ariel-Luna-Cut Tari adalah
memang asli, membuat geram tim kuasa hukum Ariel-Luna. Mereka
menganggap pernyataan politisi Partai Demokrat itu sudah berlebihan dan
konfrontatif.
Di Markas Besar Kepolisian RI tadi siang, Jumat, 18 Juni 2010, Boy Afrian Bonjol, salah satu tim kuasa hukum Ariel-Luna
membeberkan isi sebuah SMS Roy Suryo kepada kliennya, Luna Maya. SMS
itu dikirimkan Roy pada 6 Juni 2010, saat ia berada di Amsterdam,
Belanda.
Berikut isinya:
"Selamat pagi mbak, maaf kalau sudah istirahat tapi semoga belum dan malah bisa fresh me-reply-nya.
Saya di sini jadi kepikiran keras, bagaimana memberikan solusi atas
masalah yang sedang berkembang di Indonesia. Kalau mbak setuju saya
punya solusinya:
Satu, dalam seminggu ke depan biarkan media dan orang-orang yang sok tahu atau mengaku-ngaku ahli IT berkomentar, mbak keep silent.
Satu, dalam seminggu ke depan biarkan media dan orang-orang yang sok tahu atau mengaku-ngaku ahli IT berkomentar, mbak keep silent.
Dua, sepulang saya dari Amsterdam minggu depan
tanggal 13 Juni kita buat press confrence, dan syukur-syukur malah
bertiga, ada mbak, mas Ariel dan saya. Tempat dan waktu diatur saja.
Terserah mbak.
Ketiga yang paling penting adalah kita deklarasikan bahwa video tersebut memang palsu alias bukan mbak dan mas Ariel pelakunya. Caranya mbak dan mas Ariel buat testimoni, saya nanti yang menjelaskan detail teknisnya. Selanjutnya kita bersama-sama melapor ke bagian cyber crime krimsus polda metro untuk mencari siapa yang mengedarkan pertama kali. Dan saya membantu rekan-rekan di kepolisian untuk mentrace sampai sejauh mungkin. Meski mungkin sulit menemukan pelakunya. Setuju? Bila oke seminggu ini kita konsolidasi langkah-langkah dan selama saya di Amsterdam mohon di update terus. Insya Allah bisa bermanfaat."
Ketiga yang paling penting adalah kita deklarasikan bahwa video tersebut memang palsu alias bukan mbak dan mas Ariel pelakunya. Caranya mbak dan mas Ariel buat testimoni, saya nanti yang menjelaskan detail teknisnya. Selanjutnya kita bersama-sama melapor ke bagian cyber crime krimsus polda metro untuk mencari siapa yang mengedarkan pertama kali. Dan saya membantu rekan-rekan di kepolisian untuk mentrace sampai sejauh mungkin. Meski mungkin sulit menemukan pelakunya. Setuju? Bila oke seminggu ini kita konsolidasi langkah-langkah dan selama saya di Amsterdam mohon di update terus. Insya Allah bisa bermanfaat."
Akan tetapi, menurut Afrian,
Luna tidak pernah membalas SMS tersebut. Karena itu, Afrian
mempertanyakan urgensi dan motivasi pernyataan Roy selama ini di media.
"Itulah sebabnya kami nggak mau menanggapi. Kalau kita lihat perkembangannya sudah tidak bagus," katanya.
Pengacara
Ariel-Luna itu mempertanyakan kenapa Roy tidak memberi keterangan di
BAP tapi malah membukanya di media. "Ini masalah kesusilaan, buat apa
dia ngomong di media? Di sini saya mempertanyakan objektivitas dan
profesionalitasnya," kata Afrian.
Setelah membacakan isi SMS
tersebut, sang pengacara memberikan pilihan pada wartawan dan
masyarakat untuk menilai. "Silahkan tafsirkan sendiri isi dari SMS
tersebut," ucapnya.
Dikonfirmasi tentang hal ini, Roy Suryo membenarkan adanya SMS itu.
Tapi, menurutnya, itu karena dia semula percaya dengan pernyataan Luna
bahwa video itu rekayasa. Wawancara dengan Roy selengkapnya bisa dibaca
di sini. (umi)