VIVAnews - Jangan mudah tergiur jika tiba-tiba ditawari
Blackberry murah oleh orang asing. Apalagi sampai berempati dengan
dalih kekurangan ongkos pulang kampung dengan menjual ponsel yang sedang
digemari itu.
"Warga diharap agar berhati-hati dan jangan
tergiur saat ditawarkan ponsel murah oleh orang yang belum dikenal,"
kata Wakil Kapolres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Aan
Suhanan, Minggu, 20 Juni 2010.
Imbauan ini berdasarkan modus
penipuan penjualan ponsel yang berhasil diungkap oleh Polres Jakarta
Barat pada pertengahan bulan Juni ini. Polisi berhasil membekuk enam
pelaku spesialis kejahatan penipuan ponsel Blackberry di jembatan baru
Rawa Buaya Cengkareng, saat mereka menjalankan aksinya.
Dalam
penangkapan ini, polisi berhasil menyita 25 ponsel dari berbagai merk
seperti Blackberry Onyx dan Nokia N 70. Tapi, ponsel-ponsel itu bukanlah
asli, melainkan barang contoh alias dumi.
Keenam pelaku
berinisial SS, YW, HW, AS, D dan RD ini biasa melakukan penipuan
terpisah dengan cara berpura-pura hendak pulang kampung dan butuh uang.
Kemudian pelaku menawarkan ponsel miliknya, yang merupakan barang dumi,
kepada calon korban dengan harga murah atau dengan menawarkan tukar
tambah.
"Pelaku berpura-pura menawarkan ponsel kepada korban dan
meyakinkan korbannya, bahwa ponsel itu asli," kata dia.
Tidak
hanya itu, saat menunjukkan kepada calon korban, ponsel dumi itu bisa
beroperasi tetapi langsung mati. Pelaku berdalih barang ini sedang dalam
kondisi baterai lemah.
"Padahal, ponsel yang ditawarkan adalah
HP contoh (palsu)" ujar Aan. Para pelaku mengaku membeli ponsel dumi
dari Roxi seharga 200 ribu. Dan dalam setiap aksinya, komplotan penjahat
ini berhasil meraup untung dari setiap korban mencapai Rp 1 juga hingga
Rp 2 juta.
Keenam pelaku ini sudah melakukan aksinya selama dua
bulan dan 23 warga telah menjadi komplotan penipu ini. "Daerah operasi
mereka di sekitar kolong jembatan Grogol, Terminal Bus Grogol, depan
kampus Trisakti, lampu merah Cengkareng dan Kalideres" ujar Aan. (hs)