PDB adalah nilai semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
negara/daerah pada periode tertentu. PDB merupakan salah satu metode
untuk menghitung pendapatan nasional/daerah.
Berdasarkan data yang dihimpun VIVAnews
dari Badan Pusat Statistik (BPS) edisi Agustus 2010, Kota Bontang di
Kalimantan Timur pada 2009 membukukan PDB per kapita tertinggi.
1. Kota Bontang, Kaltim
PDB
per kapita Kota Bontang tercatat sebesar Rp368,05 juta. Bontang yang
terletak sekitar 120 kilometer dari Samarinda itu berbatasan langsung
dengan Kabupaten Kutai Timur di utara dan barat, Kabupaten Kutai
Kartanegara di selatan, dan Selat Makassar di timur. Kaltim merupakan
propinsi yang memberikan gaji atau upah tertinggi kedua secara nasional
kepada karyawan atau buruh, yakni Rp2,15 juta per bulan.
Sejumlah
perusahaan besar beroperasi di kota ini, di antaranya Badak NGL (gas
alam), Pupuk Kalimantan Timur (pupuk dan amoniak), dan Indominco
Mandiri (batu bara). Bontang juga memiliki kawasan industri petrokimia
dan merupakan kota yang berorientasi di bidang industri, jasa serta
perdagangan.
2. Kabupaten Mimika, Papua
Kabupaten
Mimika di Papua selama 2009 membukukan PDB per kapita Rp295,05 juta. Di
Kabupaten Mimika yang beribukota Timika itu beroperasi salah satu
tambang emas terbesar dunia, PT Freeport Indonesia. Gaji atau upah
rata-rata yang diterima pegawai atau buruh di Papua juga tertinggi di
Indonesia, yakni Rp2,16 juta per bulan.

Berdasarkan
data Hasil Audit Badan Pemeriksa Keuangan terhadap Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat 2009, Kabupaten Mimika mencatat dana bagi hasil
Rp424,33 miliar. Namun, perolehan dana bagi hasil itu masih lebih
rendah dibanding Bontang yang mencapai Rp476,83 miliar.
3. Jakarta Pusat, DKI Jakarta
PDB
per kapita tertinggi ketiga adalah Jakarta Pusat yang mencapai Rp224,41
juta. Sebagai daerah pusat ibukota pemerintahan, Jakarta Pusat
diuntungkan dengan berkembangnya transaksi bisnis dan jasa. Upah atau
gaji rata-rata yang diterima pegawai, pekerja atau buruh di Jakarta,
tergolong tinggi, yakni Rp1,92 juta per bulan.

4. Kota Kediri, Jawa Timur

Sementara
itu, Kota Kediri di Jawa Timur mencatatkan PDB per kapita Rp202,33
juta, atau menempati urutan keempat terbesar. Di kota kretek itu
beroperasi pabrik rokok besar, PT Gudang Garam Tbk yang tahun lalu
mencatatkan pendapatan Rp32,97 triliun.
5. Kabupaten Siak, Riau

Di
urutan berikutnya, Kabupaten Siak di Riau membukukan PDB per kapita
Rp156,35 juta. Tidak ada perusahaan yang menonjol di daerah tersebut,
meski potensi unggulan daerah ini adalah sektor pertambangan minyak
bumi.
Kabupaten Siak juga memiliki potensi strategis mengingat
daerahnya berada di wilayah segi tiga pertumbuhan ekonomi "Sijori"
Singapura-Johor-Riau dan IMG-GT (Indonesia Malaysia Thailand Growth
Triangle).
Dengan jarak hanya 150 kilometer dari Singapura, Siak
diuntungkan sebagai persinggahan alternatif bagi kapal pedagang di
Selat Malaka dan bahkan berpotensi besar menjadi relokasi industri dan
layanan perdagangan internasional.
Namun, untuk dana bagi hasil,
Siak menempati peringkat keempat terbesar atau mencapai Rp993,2 miliar.
Penerimaan dana bagi hasil Kabupaten Siak ini hanya kalah dari Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur sebesar Rp2,56 triliun, Bengkalis (Riau)
Rp1,51 triliun, dan Kutai Timur (Kaltim) Rp1,05 triliun.
6. Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat

Kabupaten
lainnya yang mampu membukukan PDB di atas Rp100 juta adalah Kabupaten
Sumbawa Barat di Nusa Tenggara Barat (NTB). PDB per kapita kabupaten
yang di daerahnya beroperasi perusahaan tambang besar, PT Newmont Nusa
Tenggara (NNT) itu mencapai Rp128,26 juta.
Sumber : http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=36332