Tiga hasil survei ini jelas peringatan bagi partai-partai yang ingin bertarung di pilpres
The International Foundation for Electoral Systems (IFES), lembaga swadaya masyarakat dunia yang fokus mengkampanyekan demokrasi, kemarin merilis hasil survei yang mengukuhkan popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dua survei sebelumnya, yakni dari Lembaga Survei Indonesia dan Indobarometer juga membuktikan mayoritas rakyat menilai kinerja Presiden SBY memuaskan.
IFES menemukan dalam survei Agustus 2010 kinerja Presiden SBY dinilai memuaskan oleh 66 persen dari 2.500 responden yang mewakili seluruh populasi Indonesia. Margin of error survei ini lebih kurang 2 persen.
LSI menemukan, juga pada Agustus, tingkat kepuasan pada Presiden SBY mencapai 66 persen dari 1.850 responden. Margin of error survei ini lebih kurang 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Angka agak berbeda dirilis Indobarometer pada Agustus, tingkat kepuasan pada SBY hanya 50,9 persen dari 1.200 responden. Margin of error survei ini lebih kurang 3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Peneliti senior LSI, Burhanuddin Muhtadi, menyatakan, meski berbeda angka, mayoritas responden dari tiga survei tersebut menilai Presiden SBY memuaskan. Indikator memuaskan ini, kata Burhan, ekuivalen dengan elektabilitas SBY. Hanya survei Indobarometer yang agak berbeda, kata Burhan, namun tetap mayoritas nilai Presiden SBY memuaskan.
Menurut Burhan, tiga survei ini menjadi peringatan bagi partai-partai politik yang ingin bersaing dalam Pemilihan Presiden 2014 nanti. Kepuasan pada Presiden SBY ini, kata Burhan, menggambarkan kepuasan pada pemerintahan koalisi saat ini.
"Di saat yang sama, ini menggambarkan publik belum melihat adanya figur alternatif," kata Burhan saat diwawancara VIVAnews melalui telepon, Jumat 1 Oktober 2010.
Itu sebabnya, LSI dalam survei Agustus itu, menemukan pula, Partai Demokrat mendapatkan elektabilitas paling tinggi yakni mencapai 27 persen. "Artinya jika diadakan Pemilu pada saat survei, Demokrat yang memenangkannya."
Posisi kedua direbut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Menurut Burhan, hal ini wajar karena PDIP merupakan partai oposisi terbesar. Golkar yang bergabung dalam koalisi pemerintahan akan tenggelam karena "kepuasan" pada pemerintah akan direbut Demokrat.
http://politik.vivanews.com/news/read/180604--tiga-survei-temukan-sby-memuaskan-