Selasa, 25 Oktober 2011

Kecolongan Paspampres, Mulai Laptop Hilang Hingga Onthel Nyelonong

Jakarta - Lagi-lagi Paspampres kecolongan. Kali ini kejadian memalukan tersebut berlangsung saat seorang kakek tukang kebun, Nyoman Minta (60) tanpa sadar mendekati podium yang dipakai oleh Presiden SBY di acara ASEAN Fair Bali. Karena dianggap mengganggu, pria bersepeda onthel tersebut langsung diamankan Paspampres.

Kejadian yang cukup menghebohkan ini berlangsung saat pembukaan ASEAN Fair di kompleks Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Nusa Dua, Bali, Senin (25/10/2011) kemarin. Saat itu, Presiden SBY baru saja membuka acara dan sedang menyaksikan acara akrobatik pesawat.

Peristiwa kecolongan Paspampres tak cuma kali ini saja. Sebelumnya, beberapa peristiwa kecolongan juga terjadi. Mulai dari yang sifatnya ringan, hingga yang mengancam kedaulatan negara.

Masih ingat pada pertengahan Maret 2006 lalu? Istana dibikin malu dengan peristiwa hilangnya dua laptop dan sejumlah uang. 2 Laptop milik staf mantan Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal, serta sejumlah uang milik Sesmil Mayjen TNI Bambang Sutedja raib entah kemana.

Istana pun langsung melakukan investigasi. Beberapa petugas cleaning service pun diperiksa terkait kasus hilangnya 2 laptop dan sejumlah uang tersebut. Upaya pemeriksaan yang dilakukan berhasil. Akhirnya maling yang beroperasi di Istana Kepresidenan terungkap. Setelah melalui penyelidikan panjang, aparat Polsek Gambir berhasil mengungkap kasus pencurian sejumlah uang milik Sesmil dan laptop milik staf Jubir Presiden.

Adalah Muhammad Zulfikar, anak seorang pegawai Istana Kepresidenan yang diduga menjadi pelaku raibnya uang milik Sesmil Mayjen Bambang Sutedjo. Zulfikar pun sempat mendekam di tahanan Polsek Gambir. "Ya. Sudah ditangkap dan sekarang tersangka ditahan di Polsek Gambir," kata Kasatserse Polres Jakarta Pusat Kompol Prasetyo melalui sambungan telepon pada detikcom, Rabu (22/3/2006) silam.

Setelah terjadinya kasus pencurian ini, sertijab Danpaspampres pun dilakukan. Namun pergantian jabatan di pucuk pimpinan Paspampres tersebut tidak terkait dengan hilangnya dua laptop beserta sejumlah uang.

Setahun kemudian, tepatnya 29 Maret 2007, Paspampres kembali kecolongan. Bahkan kejadian ini sangat menampar Indonesia di mata dunia. Saat peringatan Hari Keluarga Nasional ke-14 di Lapangan Merdeka Ambon, 40 orang pendukung Republik Maluku Selatan (RMS) menari tarian cakalele (tarian perang), berikut membentangkan bendera RMS di hadapan Presiden SBY. Presiden SBY Pun terkejut dan marah!

Tarian ini disajikan setelah Gubernur Maluku saat itu, Albert Karel Ralahalu memberikan sambutannya, tepat di tengah-tengah lapangan dan berjarak 5 meter dari panggung tempat SBY duduk. Meski diguyur hujan, mereka menari dengan penuh semangat sambil membentangkan bendera RMS atau benang raja yang berwarna merah, putih, biru dan hijau ukuran jumbo.

Tarian itu sontak mengejutkan SBY, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu, dan tamu undangan lainnya. SBY pun langsung berdiri dan memperingatkan, "Jangan orang lain yang berbuat semua kena getahnya," kata SBY yang saat itu mengenakan setelan jas warna abu-abu itu dengan nada menahan marah.

Setelah ditangkap aparat keamanan, puluhan pendukung RMS tersebut diminta melepaskan celananya. Ternyata mereka mengenakan celana kolor yang sama dengan motif bendera RMS. Ada juga yang melarikan diri.

Pada Desember 2010 lalu, Paspampres juga sempat kecolongan. Gedung Negara Grahadi tempat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkantor di Surabaya sempat heboh. Pasalnya gedung bersejarah itu tiba-tiba diserbu oleh para siswa sekolah dasar (SD). Mereka masuk ke Grahadi menembus barikade pengamanan yang ketat karena ingin bersalaman dengan SBY yang baru tiba dari memberi kuliah umum di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tak bisa membendung aksi spontan siswa SD tersebut. Paspampres hanya bisa tersenyum melihat ulah bocah-bocah yang menggunakan baju merah putih. SBY juga terlihat tersenyum dan bersalaman dengan siswa SD tersebut.

Terakhir, Senin (24/10/2011) kemarin. Seorang tukang kebun yang biasa bekerja di Nusa Dua, Bali tiba-tiba nyelonong ke dekat podium Presiden SBY. Padahal saat itu sedang berlangsung ASEAN Fair di kompleks Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Nusa Dua, Bali. Pria tua itu pun akhirnya dibawa ke luar lokasi acara, dan diamankan oleh Paspampres.

Menurut Juru Bicara Presiden Bidang Dalam Negeri Julian Aldrin Pasha, petugas kebersihan tersebut memang diamankan oleh Paspampres. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi. Namun, setelah diselidiki, tidak ada niatan jahat dari pria yang membawa karung dan berseragam hijau tersebut.

"Agak kurang baik juga kalau dia melintas di depan tamu negara dan podium. "The show must go on, acara tetap berlangsung dan Presiden di situ sampai acara selesai. Ini karena menarik perhatian sehingga dikembangkan sedemikian rupa," kata Julian saat dihubungi detikcom kemarin.

Polisi pun telah menggelar reka ulang adegang saat tukang kebun itu dari penjagaan Paspampres sehingga nyaris berada di depan SBY. Adegan rekonstruksi itu digelar di lokasi acara ASEAN Fair, Nusa Dua, pukul 16.00 wita, Senin (24/10/2011) kemarin.

Kakek tukang kebun melakukan sembilan adegan. Wajahnya terlihat tegang karena mendapat penjagaan ketat dari kepolisian. Ia pun seorang diri tanpa ada temannya satu pun. Dengan berpakaian hijau, ia melakukan adegan yang sempat membuat petugas kalang kabut.

Adegan lolosnya kakek si tukang kebun di awali saat ia keluar dari taman padang golf. Kemudian, ia menuntun sepeda ontelnya melintasi trotoar menuju jalan raya. Nah, sebelum tiba di jalan raya itulah, kakek ini melintasi tempat 'hajatan' Presiden. [sumber]

Photobucket
Free Counter
Photobucket