Penangkapan sosok makhluk yang diyakini sebagai tuyul dilakukan
secara tidak sengaja. ‘Tuyul’ itu ditangkap Gatot Suwuno (55) saat
dirinya tengah berada di sebuah warung kopi. Saat ditangkap, di tangan
tuyul itu terdapat uang Rp 200 ribu. Gatot, yang juga dianggap sebagai
paranormal oleh warga langsung berinisiatif menangkap tuyul tersebut
saat Yanto, pemilik warung mengaku sering kehilangan uang.
Tuyul
yang tengah memegang pantat istri Yanto itu pun langsung ditangkap
Gatot dan dimasukkan ke dalam toples kue berukuran 30 cm sesuai ukuran
tubuh tuyul. “Uang yang dikembalikan ke saya hanya Rp 100 ribu,” kata
Gatot saat ditemui di Polsek Menganti, Kamis (18/8/2011).
Waktu
dimasukkan toples, lanjutnya, ukuran tuyul tersebut menurut Gatot masih
30 cm pakai celana dalam merah. Namun, lama kelamaan tubuh tuyul itu
makin menyusut kecil. Setelah itu, untuk menyesuaikan bentuk tuyul itu
Gatot memasukkannya ke dalam botol syrup.
Sebelum dimasukkan ke
dalam botol, Gatot membungkus tuyul tersebut dengan kain kafan. Ia juga
memberikan tiga simpul, masing-masing di bagian kaki, badan dan
ubun-ubun kepala. “Saya takut kalau makin menyusut, nanti si tuyul
gampang ilang lagi. Maka itu dibungkus dan ditali kain kafan,”
terangnya.
Polisi terlihat berhat-hati dan tidak ingin terjadi
sesuatu dengan botol yang di dalamnya berisikan sosok yang dikabarkan
sebagai tuyul. Untuk itu, polisi akan melarung botol berisi tuyul itu ke
Sungai Gunungsari Surabaya. “Habis ini, kita akan membantu Pak Gatot
melarung botol itu ke sungai besar di Gunungsari. Kalau dibuka, nanti
ucul maneh (lepas lagi),” kata Kapolsek Menganti AKP Dedi Iskandar,
Kamis (18/8/2011).
Sayangnya, sebelum melarung botol berisi
‘tuyul’ itu, polisi enggan membuka botol untuk mengetahui isi
sebenarnya. Pasalnya, Gatot (55) warga Laban Kulon RT 13 RW 1 Menganti
Gresik, orang yang menangkap ‘tuyul’ kabarnya sering diminta tolong
warga untuk menyembuhkan orang dari kesurupan. Bahkan, Gatot dikabarkan
sudah dua kali ini berhasil menangkap tuyul.
“Waktu penangkapan,
sudah banyak warga yang mengetahui. Informasinya ini penangkapan ini
yang kedua kalinya. Yang pertama ditangkap, tapi warga tidak melaporkan
ke polsek, dan langsung melarungnya ke sungai,” tuturnya. “Kita tidak
berani coba-coba membuka. Kalu dibuka dan muncul tenan (sungguhan) bisa
timbul masalah,” katanya. “Nanti kalau sudah dilarung dan terkena air,
satu sampai dua jam, sudah hilang. Meskipun ada orang yang menemukan
botol itu, kalau sudah kena air ya hilang,” terangnya. (Sumber)