BENTROK DENGAN POLISI - Ratusan mahasiswa gabungan dari berbagai
perguruan tinggi melemparkan batu ke arah polisi saat unjukrasa
memperingati satu tahun Kabinet Indonesia Bersatu jilid 2 SBY-Boediono
di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (20/10/2010). Dalam bentrokan
itu, seorang mahasiswa tertembak peluru tajam polisi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Farel Restu (21), mahasiswa
Universitas Bung Karno angkatan 2008, menjadi korban tembakan aparat
kepolisian saat demo memperingati setahun pemerintahan SBY-Boediono.
Farel mengaku dirinya sudah diincar sebelum sebutir peluru menembus
betis sebelah kaki kirinya.
"Kayaknya polisi sudah mengincar kak, polisi juga kayaknya sengaja nembak saya," kata Farel yang terbaring di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Rabu (20/10/2010) malam.
Ketika ditanya bagaimana kronologi peristiwa tersebut, Farel menjelaskan sebelum ditembak ia tengah berusaha menyelamatkan kawannya, Abil yang juga mahasiswa UBK, dari penangkapan anggota kepolisian. Saat itu puluhan personel kepolisian menggeruduk para demonstran yang melancarkan aksi di depan Gedung LBH Jakarta.
"Saya cuma sebisa mungkin menyelamatkan teman saya agar gak masuk truk tahanan. Jadi saya tarik," ucapnya.
Namun upayanya sia-sia, rekannya tersebut tetap ditangkap dan dibawa aparat kepolisian. Tak lama setelah temannya dibawa, bentrok antara mahasiswa dan aparat kepolisian pun akhirnya pecah, dan berbuntut terdengarnya 10 kali suara tembakan peringatan.
"Semua teman-teman pada kabur, saya belakangan. Pas mau lari, polisi langsung tembak kaki saya," ucap Farrel.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, kondisi Farel masih lemah. Ia sedang menjalani proses pengangkatan peluru dengan bius lokal.(*)
"Kayaknya polisi sudah mengincar kak, polisi juga kayaknya sengaja nembak saya," kata Farel yang terbaring di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Rabu (20/10/2010) malam.
Ketika ditanya bagaimana kronologi peristiwa tersebut, Farel menjelaskan sebelum ditembak ia tengah berusaha menyelamatkan kawannya, Abil yang juga mahasiswa UBK, dari penangkapan anggota kepolisian. Saat itu puluhan personel kepolisian menggeruduk para demonstran yang melancarkan aksi di depan Gedung LBH Jakarta.
"Saya cuma sebisa mungkin menyelamatkan teman saya agar gak masuk truk tahanan. Jadi saya tarik," ucapnya.
Namun upayanya sia-sia, rekannya tersebut tetap ditangkap dan dibawa aparat kepolisian. Tak lama setelah temannya dibawa, bentrok antara mahasiswa dan aparat kepolisian pun akhirnya pecah, dan berbuntut terdengarnya 10 kali suara tembakan peringatan.
"Semua teman-teman pada kabur, saya belakangan. Pas mau lari, polisi langsung tembak kaki saya," ucap Farrel.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, kondisi Farel masih lemah. Ia sedang menjalani proses pengangkatan peluru dengan bius lokal.(*)
Sumber: http://www.tribunnews.com/2010/10/20/farel-polisi-sudah-mengincar-saya